SISTEM
BILANGAN
(Bilangan
Desimal, Biner, Oktal, dan HeksaDesimal)
Jenis-Jenis Bilangan
:
BILANGAN DESIMAL
Bilangan
yang menggunakan 10 angka mulai dari 0 sampai 9 berturut turut. Setelah angka
9, maka angka berikutnya 10, 11, 12, dst.
Contoh
penulisan angka Desimal : 2210, 510,
Ingat,
desimal berbasis 10, maka angka 10-lah yang menjadi Subscript pada penulisan
Bilangan Desimal.
BILANGAN BINER
Bilangan
yang hanya menggunakan 2 angka, yaitu 0 dan 1. Bilangan Biner juga disebut
bilangan berbais 2. Setiap bilangan pada bilangan biner disebut BIT. Dimana
1byte=8 bit.
Contoh
penulisan : 001110102, 101110102
BILANGAN OKTAL
Bilangan
berbasis 8, yang menggunakan angka 0 sampai 7.
Contoh penulisan : 178, 258
BILANGAN HEKSADESIMAL
Bilangan yang menggunakan 16 buah simbol,
mulai dari 0 sampai 9, kemudian dilanjut dengan A sampai F yang merupakan
simbol untuk 10 sampai 15.
Contoh penulisan : C516, B316
SISTEM RADIK
DESIMAL 10 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9
BINER 2 0,1
OKTAL 8 0,1,2,3,4,5,6,7
HEKSADESIMAL 16 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F
Radiks = Jumlah Digit
KONVERSI
BILANGAN
Biner ke Desimal
Untuk mengkonversi bilangan biner, kita harus
memahami tabel dibawah ini:
128 64 32 16 8 4 2 1
Dari gambar di atas, maka hasil dari
11111102 adalah 12610.
Relasi Logika Dasar, Kombinasi Dan Sekuensial (NOT, AND, OR); (NOR,NAND, EXOR, EXNOR); (Flip Flop, Counter)
A. Relasi
Logika
Informasi
dalam bentuk sinyal 0 dan 1 saling memberikan kemungkinan hubungan secara
logik. Fungsi dasar relasi logik adalah : Fungsi AND, OR, dan Fungsi NOT.
Disamping ketiga fungsi dasar tersebut ada beberapa fungsi logik yang sering
digunakan yaitu : Fungsi EXCLUSIVE OR ( EX-OR ) dan Fungsi EQUIVALENCE. Di
dalam Eletronika, fungsi-fungsi logik diatas dinyatakan dalam bentuk : Simbol,
Tabel Kebenaran, Persamaan Fungsi dan Diagram Sinyal Fungsi Waktu.
B. Operasi Logik Gerbang Dasar
Suatu fungsi
logika atau operasi logika merupakan suatu kombinasi variabel biner seperti
misalnya pada masukan dan keluaran dari suatu rangkaian digital yang dapat
ditunjukkan bahwa semua hubungan logika antara variabel – variabel biner dapat
dijelaskan oleh 3 operasi logika dasar yaitu :
– Operasi AND (conjuction)
– Operasi OR (disconjuction)
– Operasi NOT (negation)
Operasi –
operasi tersebut dijelaskan dalam 4 bentuk yaitu :
Tabel fungsi (tabel kebenaran) yang
menunjukkan keadaan semua variabel masukan dan keluaran untuk setiap
kemungkinan.
Simbol rangkaian untuk menjelaskan
rangkaian digital.
Persamaan fungsi
Diagram Sinyal Fungsi Waktu
1. Operasi AND (conjuction)
Operasi AND
adalah relasi antara paling sedikit 2 variabel masukan dan sebuah variabel
keluaran. Pernyataan logika dari operasi AND yaitu Apabila semua masukan
berlogik “1”, maka keluarannya akan berlogik “1”, dan hanya jika salah satu
masukannya berlogik “0”, maka keluarannya akan berlogik “0”.
2. Operasi OR (disconjuction)
Operasi OR
adalah relasi antara paling sedikit 2 variabel masukan dan sebuah keluaran.
Pernyataan logika dari operasi OR : Apabila salah satu masukan berlogik “1”,
maka keluarannya akan berlogik “1”, dan hanya jika semua masukan berlogik “0”,
maka keluarannya akan berlogik “0”.
3. Operasi NOT (Negation)
Operasi NOT
adalah membalik sebuah variabel biner, misalnya jika masukannya adalah 0 maka
keluarannya adalah 1. Pernyataan logika dari gerbang NOT : Apabila masukan
berlogik “0”, maka keluarannya akan berlogik “1”, dan jika semua masukan
berlogik “1”, maka keluarannya akan berlogik “0”.
Gerbang Logika
“Gerbang logika atau gerbang logik adalah
suatu entitas dalam elektronika dan matematika boolean yang mengubah satu atau
beberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran logik. Gerbang logikaterutama
diimplementasikan secara elektronis menggunakan dioda atau transistor, akan
tetapi dapat pula dibangun menggunakan susunan komponen-komponen yang
memanfaatkan sifat-sifat elektromagnetik (relay).Logika merupakan dasar dari
semua penalaran (reasoning). Untuk menyatukan beberapa logika, kita membutuhkan
operator logika dan untuk membuktikan kebenaran dari logika, kita dapat
menggunakan tabel kebenaran. Tabel kebenaran menampilkan hubungan antara nilai
kebenaran dari proposisi atomik. Dengan tabel kebenaran, suatu persamaan logika
ataupun proposisi bisa dicari nilai kebenarannya. Tabel kebenaran pasti
mempunyai banyak aplikasi yang dapat diterapkan karena mempunyai fungsi
tersebut. Salah satu dari aplikasi tersebut yaitu dengan menggunakan tabel
kebenaran kita dapat mendesain suatu rangkaian logika.Dalam makalah ini akan
dijelaskan bagaimana peran dan kegunaan tabel kebenaran dalam proses
pendesainan suatu rangkaian logika.
Gerbang yang diterjemahkan dari
istilah asing gate, adalah elemen dasar dari semua rangkaian yang menggunakan
sistem digital. Semua fungsi digital pada dasarnya tersusun atas gabungan
beberapa gerbanglogika dasar yang disusun berdasarkan fungsi yang diinginkan.
Gerbang -gerbang dasar ini bekerja atas dasar logika tegangan yang digunakan
dalam teknik digital.Logika tegangan adalah asas dasar bagi gerbang-gerbang
logika. Dalam teknik digital apa yang dinamakan logika tegangan adalah dua
kondisi tegangan yang saling berlawanan. Kondisi tegangan “ada tegangan”
mempunyai istilah lain “berlogika satu” (1) atau “berlogika tinggi” (high),
sedangkan “tidak ada tegangan” memiliki istilah lain “berlogika nol” (0) atau
“berlogika rendah” (low). Dalam membuat rangkaian logika kita menggunakan
gerbang-gerbang logika yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Rangkaian digital
adalah sistem yang mempresentasikan sinyal sebagai nilai diskrit. Dalam sebuah
sirkuit digital,sinyal direpresentasikan dengan satu dari dua macam kondisi
yaitu 1 (high, active, true,) dan 0 (low, nonactive,false).” (Sendra, Smith,
Keneth C)
RANGKAIAN DASAR GERBANG LOGIKA
Jenis-jenis rangkaian
dasar gerbang logika :
Gerbang Not (Not Gate)
“Gerbang NOT atau juga bisa disebut
dengan pembalik (inverter) memiliki fungsi membalik logikategangan inputnya
pada outputnya. Sebuah inverter (pembalik) adalah gerbang dengan satu sinyal
masukan dan satu sinyal keluaran dimana keadaan keluaranya selalu berlawanan dengan
keadaan masukan. Membalik dalam hal ini adalah mengubah menjadi lawannya.
Karena dalam logika tegangan hanya ada dua kondisi yaitu tinggi dan rendah atau
“1” dan “0”, maka membalik logika tegangan berarti mengubah “1” menjadi “0”
atau sebaliknya mengubah nol menjadi satu. Simbul atau tanda gambar pintu NOT
ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
GERBANG AND (AND GATE)
Gerbang AND (AND GATE) atau dapat
pula disebut gate AND ,adalah suatu rangkaian logika yang mempunyai beberapa
jalan masuk (input) dan hanya mempunyai satu jalan keluar (output). Gerbang AND
mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu sinyal
keluaran. Dalam gerbang AND, untuk menghasilkan sinyal keluaran tinggi maka
semua sinyal masukan harus bernilai tinggi.
GERBANG OR (OR GATE)
Gerbang OR berbeda dengan gerbang
NOT yang hanya memiliki satu input, gerbang ini memiliki paling sedikit 2 jalur
input. Artinya inputnya bisa lebih dari dua, misalnya empat atau delapan. Yang
jelas adalah semua gerbang logika selalu mempunyai hanya satu output. Gerbang
OR akan memberikan sinyal keluaran tinggi jika salah satu atau semua sinyal
masukan bernilai tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa gerbang OR hanya
memiliki sinyal keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai rendah.
Gerbang NAND
Gerbang NAND adalah suatu NOT-AND, atau
suatu fungsi AND yang dibalikkan. Dengan kata lain bahwa gerbang NAND akan
menghasilkan sinyal keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai tinggi.
Gerbang NOR
Gerbang NOR adalah suatu NOT-OR, atau
suatu fungsi OR yang dibalikkan sehingga dapat dikatakan bahwa gerbang NOR akan
menghasilkan sinyal keluaran tinggi jika semua sinyal masukanya bernilai
rendah.
Gerbang X-OR
Gerbang X-OR akan menghasilkan sinyal
keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai rendah atau semua masukan
bernilai tinggi atau dengan kata lain bahwa X-OR akan menghasilkan sinyal
keluaran rendah jika sinyal masukan bernilai sama semua.
Gerbang X-NOR
Gerbang
X-NOR akan menghasilkan sinyal keluaran tinggi jika semua sinyal masukan
bernilai sama (kebalikan dari gerbang X-OR).
RANGKAIAN GERBANG KOMBINASI
“Semua rangkaian logika dapat
digolongkan atas dua jenis, yaitu rangkaian kombinasi (combinational circuit) dan rangkaian berurut (sequential circuit). Perbedaan kedua jenis rangkaian ini terletak
pada sifat keluarannya. Keluaran suatu rangkaian kombinasi setiap saat hanya
ditentukan oleh masukan yang diberikan saat itu. Keluaran rangkaian berurut
pada setiap saat, selain ditentukan oleh masukannya saat itu, juga ditentukan
oleh keadaan keluaran saat sebelumnya, jadi juga oleh masukan sebelumnya. Jadi,
rangkaian berurut tetap mengingat keluaran sebelumnya dan dikatakan bahwa
rangkaian ini mempunyai ingatan (memory). Kemampuan mengingat pada rangkaian
berurut ini diperoleh dengan memberikan tundaan waktu pada lintasan balik
(umpan balik) dari keluaran ke masukan. Secara diagram blok, kedua jenis
rangkaian logika ini dapat digambarkan seperti pada Gambar 1.” (Albert Paul
Malvino, Ph.D.)
PERANCANGAN RANGKAIAN KOMBINASI
“Rangkaian kombinasi mempunyai
komponen-komponen masukan, rangkaian logika, dan keluaran, tanpa umpan balik.
Persoalan yang dihadapi dalam perancangan (design) suatu rangkaian kombinasi
adalah memperoleh fungsi Boole beserta diagram rangkaiannya dalam bentuk
susunan gerbang-gerbang. Seperti telah diterangkan sebelumnya, fungsi Boole
merupakan hubungan aljabar antara masukan dan keluaran yang diinginkan. Langkah
pertama dalam merancang setiap rangkaian logika adalah menentukan apa yang
hendak direalisasikan oleh rangkaian itu yang biasanya dalam bentuk uraian
kata-kata (verbal). Berdasarkan uraian kebutuhan ini ditetapkan jumlah masukan
yang dibutuhkan serta jumlah keluaran yang akan dihasilkan. Masing-masing masukan
dan keluaran diberi nama simbolis. Dengan membuat tabel kebenaran yang
menyatakan hubungan masukan dan keluaran yang diinginkan, maka keluaran sebagai
fungsi masukan dapat dirumuskan dan disederhanakan dengan cara-cara yang telah
diuraikan dalam bab-bab sebelumnya.
Berdasarkan persamaan yang
diperoleh ini, yang merupakan fungsi Boole dari pada rangkaian yang dicari,
dapat digambarkan diagram rangkaian logikanya Ada kalanya fungsi Boole yang
sudah disederhanakan tersebut masih harus diubah untuk memenuhi kendala yang
ada seperti jumlah gerbang dan jenisnya yang tersedia, jumlah masukan setiap
gerbang, waktu perambatan melalui keseluruhan gerbang (tundaan waktu),
interkoneksi antar bagian-bagian rangkaian, dan kemampuan setiap gerbang untuk
mencatu (drive) gerbangberikutnya. Harga rangkaian logika umumnya dihitung
menurut cacah gerbang dan cacah masukan keseluruhannya. Ini berkaitan dengan
cacah gerbang yang dikemas dalam setiap kemasan.
Gerbang-gerbang logika yang tersedia di
pasaran pada umumnya dibuat dengan teknologi rangkaian terpadu (Integrated
Circuit, IC). Pemaduan (integrasi) gerbang-gerbang dasar seperti NOT, AND, OR,
NAND, NOR, XOR pada umumnya dibuat dalam skala kecil (Small Scale Integration,
SSI) yang mengandung 2 sampai 6 gerbang dalam setiap kemasan. Kemasan yang
paling banyak digunakan dalam rangkaian logika sederhana berbentuk DIP (Dual-
In-line Package), yaitu kemasan dengan pen-pen hubungan ke luar disusun dalam
dua baris sejajar. Kemasan gerbang-gerbang dasar umunya mempunyai 14-16 pen,
termasuk pen untuk catu daya positif dan nol (Vcc dan Ground). Setiap gerbang
dengan 2 masukan membutuhkan 3 pen (1 pen untuk keluaran) sedangkan gerbang 3
masukan dibutuhkan 4 pen. Karena itu, satu kemasan 14 pen dapat menampung hanya
4 gerbang 2 masukan atau 3 gerbang 3 masukan.
Dalam praktek kita sering terpaksa
menggunakan gerbang-gerbang yang tersedia di pasaran yang kadang-kadang berbeda
dengan kebutuhan rancangan kita. Gerbang yang paling banyak tersedia di pasaran
adalah gerbang-gerbang dengan 2 atau 3 masukan. Umpamanya, dalam rancangan kita
membutuhkan gerbang dengan 4 atau 5 masukan dan kita akan mengalami kesulitan
memperoleh gerbang seperti itu. Karena itu kita harus mengubah rancangan
sedemikian sehingga rancangan itu dapat direalisasikan dengangerbang-gerbang
dengan 2 atau 3 masukan. Kemampuan pencatuan daya masing-masing gerbang juga
membutuhkan perhatian. Setiap gerbang mampu mencatu hanya sejumlah tertentu
gerbang lain di keluarannya (disebut sebagai fan-out). Ini berhubungan dengan
kemampuan setiap gerbang dalam menyerap dan mencatu arus listrik. Dalam
perancangan harus kita yakinkan bahwa tidak ada gerbang yang harus mencatu
terlalu banyak gerbang lain di keluarannya. Ini sering membutuhkan modifikasi
rangakaian realisasi yang berbeda dari rancangan semula. Mengenai karakteristik
elektronik gerbang-gerbang logika dibahas dalam Lampiran A.” (Albert Paul
Malvino, Ph.D.)
IMPLEMENTASI RANGKAIAN GERBANG LOGIKA DENGAN
GERBANG NAND
Gerbang NAND (NOT And)
“Gerbang NAND dan NOR merupakan gerbang universal,
artinya hanya dengan menggunakan jenis gerbang NAND saja atau NOR saja dapat
menggantikan fungsi dari 3 gerbang dasar yang lain (AND, OR, NOT). Multilevel,
artinya: denganmengimplementasikan gerbang NAND atau NOR, akan ada banyak level
/ tingkatan mulai dari sisitem input sampai kesisi output. Keuntungan pemakaian
NAND saja atau NOR saja dalam sebuah rangkaian digital adalah dapat
mengoptimalkan pemakaian seluruh gerbang yang terdapat dalam sebuah IC,
sehingga menghemat biaya.
Gerbang NAND adalah pengembangan dari
gerbang AND. Gerbang ini sebenarnya adalah gerbang AND yang pada outputnya
dipasang gerbang NOT. Gerbang yang paling sering digunakan untuk membentuk
rangkaian kombinasi adalah gerbang NAND dan NOR, dibanding dengan AND dan OR.
Dari sisi aplikasi perangkat luar, gerbang NAND dan NOR lebih umum sehingga
gerbang-gerbang tersebut dikenal sebagai gerbang yang “universal”.
Gerbang-gerbang NOT, AND dan OR dapat di-substitusi ke dalam bentuk NAND saja.
Untuk mendapatkan persamaan dengan
menggunakan NAND saja, maka persamaan asal harus dimodifikasi sedemikian rupa,
sehingga hasil akhir yang didapatkan adalah persamaan dengan NAND saja. Gerbang
NAND sangat banyak di pakai dalam computer modern dan mengerti pemakaiannya
sangat berharga bagi kita, untuk merancang jaringan gerbang NAND ke NAND,
gunakan prosedur tabel kombinasi untuk ungkapan jumlah hasil kali,
Dalam perancangan logika, gerbang
logika siskrit tidak selalu digunakan ttapi biasanya beisi banyak gerbang,
karena itu, biasanya lebih disukai untuk memanfaatkan satu jenis gerbang, dan
bukan campuran beberapa gerbang untuk alasan ini konversi gerbang digunakan
untuk menyatukan suatu fungsi gerbang tertentu dengan cara mengombinasikan
beberapa gerbang yang bertipe sama, suatu misal implementasigerbang NAND ke
dalam gerbang NO, gerbang AND dan gerbang OR (Kf Ibrahim, “Tehnik Digital”)
Pertimbangan lain nya dalam
impelemtasi fungis boole berkaitan dengan jenis gate yang digunakan, seringkali
di rasakan perlu nya untuk mengimplimentasikan fungsi boole dengan hanya
menggunakan gate-gate NAND saja, walaupun mungkin tidak merupakan implementasi
gate minimum, teknik tersebut memiliki keuntungan dan keteraturan yang dapat
menyederhanakan proses pembuatan nya di pabrik. (wiliam steling).
Decoder
“Decoder adalah suatu rangkaian logika
kombinasional yang mampu mengubah masukan kode biner n-bit ke m-saluran
keluaran sedemikian rupa sehingga setiap saluran keluaran hanya satu yang akan
aktif dari beberapa kemungkinan kombinasi masukan. (David Bucchlah, Wayne
McLahan)
Fungsi
Logika dalam Microsoft Excel digunakan untuk menguji suatu kondisi dengan
menggunakan syarat tertentu dan oleh Microsoft Excel akan dikatakan TRUE (Nilai
1) jika syaratnya terpenuhi atau FALSE (Nilai 0) jika syaratnya tidak
terpenuhi.
Syarat yang
digunakan untuk menguji suatu kondisi bisa hanya satu syarat, salah satu syarat
diantara beberapa syarat (Fungsi OR), dua syarat atau lebih wajib terpenuhi
(Fungsi AND), atau bukan dengan syarat tertentu (Fungsi NOT).
Fungsi
Logika yang kan kita gunakan adalah Fungsi IF, dengan bentuk umum sebagai
berikut :
=IF(logical_test;value_if_true;value_if_false)
Langsung ke
contoh kasus, Misalnya kita punya tampilan data sebagai berikut :
Anggap saja
kita sedang melakukan perekrutan pegawai baru dengan data awal pemohon adalah
sebagaimana yang tersebut pada kolom Nama, Pendidikan dan Jurusan.
Cara 1, Cara
2, Cara 3, Cara 4 dan Cara 5 adalah cara-cara yang kita gunakan untuk menguji
kondisi pemohon tersebut dengan menggunakan syarat-syarat yang telah di
tetapkan, dan akan menghasilkan nilai yang kita tentukan jika syaratnya
terpenuhi ataupun tidak terpenuhi.
Cara 1 :
Menggunakan Fungsi IF Tunggal
Berdasarkan
kondisi data pemohon tersebut kita akan menerima pegawai dengan syarat hanya
mereka yang memiliki pendidikan S1 yang akan diterima (Lulus), maka fungsi yang
kita gunakan adalah :
=IF(C5=”S1″;”Lulus”;”Gagal”)
Artinya :
Jika nilai Cell C5 memiliki nilai S1 maka akan dinyatakan Lulus dan jika nilai
Cell C5 bukan S1 akan dinyatakan Gagal.
Cara 2 :
Menggunakan Fungsi OR
Syarat yang
kita gunakan adalah hanya kepada pemohon yang mempunyai pendidikan S1 dan D3
yang kan kita terima (Lulus) dan selain dari itu akan dinyatakan Gagal. fungsi
yang kita gunakan :
=IF(OR(C5=”S1″;C5=”D3″);”Lulus”;”Gagal”)
Artinya :
Jika Cell C5 mengandung nilai S1 dan D3 maka akan dinyatakan Lulus dan bila
tidak dinyatakan Gagal.
Cara 3 :
Menggunakan Fungsi AND
Syarat yang
digunakan adalah pemohon yang kita terima adalah pemohon yang memiliki
pendidikan S1 dengan jurusan Akuntansi, Fungsi yang kita gunakan :
=IF(AND(C5=”S1″;D5=”Akuntansi”);”Lulus”;”Gagal”)
Artinya :
Jika Cell C5 memiliki nilai S1 dan Cell D5 meiliki nilai Akuntansi maka
dinyatakan Lulus dan jika tidak dinyatakan Gagal.
Cara 4 :
Menggunakan Fungsi NOT
Syaratnya
adalah hanya pemohon yang meiliki jurusan Selain Akuntansi yang akan kita terima
(Lulus). Fungsi yang kita gunakan
=IF(NOT(D5=”Akuntansi”);”Lulus”;”Gagal”)
Artinya :
Jika Cell D5 memiliki nilai Akuntansi maka akan dinyatakan Gagal, dan
dinyatakan lulus jika Cell D5 bukan Akuntansi.
Cara 5 :
Menggunakan Fungsi IF Bersarang
Syarat
adalah jika pemohon memiliki pendidikan S1 akan langsung dinyatakan Lulus, jika
berpendidikan D3 akan dipertimbangkan dan selain dari itu akan langsung
dinyatakanGagal.
=IF(C5=”S1″;”Lulus”;IF(C5=”D3″;”Dipertimbangkan”;”Gagal”))
Artinya :
Jika Cell C5 memiliki nilai S1 maka akan dinyatakan gagal, Jika bukan S1 dan
memiliki nilai D3 akan dinyatakan Dipertimbangkan dan jika bukan S1 atau D3
akan dinyatakan Gagal.
Tugas :
2. Sebutkan dan jelaskan berbagai jenis bilangan yang kamu ketahui!
3. Konversikan bilangan biner dibawah ini menjadi bilangan decimal :
a. 11001001 c. 10100101
b. 00110110 d. 01011010
4. Sebutkan dan jelaskan 3 operasi logika gerbang dasar!
5. Jelaskan apa yang dimaksud gerbang logika!
6. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis rangkaian dasar gerbang logika!
7. Sebutkan 2 jenis, yaitu rangkaian kombinasi dan jelaskan perbedaannya!
8. Jelaskan apa yang maksud dengan Gerbang NAND dan NOR!
9. Jelaskan apa yang maksud dengan Decoder!
10. Jelaskan fungsi Logika dalam Ms. Excel!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar